Selasa, Agustus 18, 2009

Cerita Baru

Bismillah....

Hmm.... Brp lama ya Hanif ndak bagi2 crita?? Tulisan terakhir di bulan Mei, berarti sudah 3 bulan . Wah, cukup lama jg.

Mumpung ada kesempatan, kk-nya Hanif mw mnulis2 ttg Hanif.

Suatu waktu, Hanif bertemu dgn spupunya. Namanya Affan. Ia seumur dgn Hanif.
Ketika bertemu, terjadilah diskusi yg cukup singkat.

Hanif : Affan, jgnQ masuk neraka nah, karena ada ular disana, nanti digigitQ
Affan : (dengan mimik serius) Iya, pernahka' liat ular disana, banyak

Di lain waktu, Hanif ditanya sm Ummi.

Ummi : Hanif, mau masuk syurga?
Hanif : Iya, mau.
Ummi : Kenapa?
Hanif : Karena banyak mobil-mobil
Ummi : Apalagi?
Hanif : Ada semua. Ada apel,..... (banyak yg disebutkan)


Pembicaraan antar anak-anak memang aneh. Tp lucu jg.
Nah, dr diskusi-diskusi ini, smg qt bisa mengambil hikmah dan pelajaran.



-sumber cerita: ummi-

Selasa, Mei 26, 2009

Good Day

Hari yang baik. Itulah arti dari good day. Tapi kali ini, sy tidak ingin bercerita ttg hari yang baik. Good day yang saya maksud adalah sejenis kopi instan yang beraneka macam rasanya (udah tau khan? Klo belum, silakan ke toko-toko, bilang sm penjaga tokonya, “Ada good day?”, trus liat deh yg sy maksud).

Di rumah kami ini, good day itu biasanya dikonsumsi oleh abanya Hanif, karena memang minuman ini untuk orang dewasa aja, dalam artian klo masih anak-anak, jgn minum dulu deh… Nah, yang anehnya, si anak yg jg cukup aneh klo liat abanya minum Good Day, mau juga. Tapi, yang lebih aneh lg, saat si anak yang bernama Hanif ini meminta untuk dibuatkan minuman tersebut. Bukan Good Day yang terucap dari mulutnya, tapi “Bayi Gede’”. Nah lho…. nyambung dimana coba? Good Day, Bayi Gede. Kedengarannya agak mirip dikit sih, tapi biar bagaimanapun “good day” dan “bayi gede” tetap beda dari segi arti. Karena keseringannya si Hanif meminta untuk dibuatkan “Bayi Gede”, sampai-sampai org2 di rumah gak bilang Good Day lg, tp bayi gede.

Nah, suatu ketika, ummi ke pasar ingin membeli sesuatu termasuk good day. Sesampainya di sana, ia pun mengutarakan maksudnya. Tapi lucunya, ummi bilang gini:

“Ada Bayi Gede’?”

Suaranya gak terlalu besar, tp mungkin sj terdengar oleh si penjual. Seketika penjualnya mengatakan “Apa?”.
Entah kaget karena pertanyaannya atau karena tidak mendengar suara ummi. Beberapa saat ummi terlupa dgn nama asli dari “Bayi Gede’” itu. Ketika teringat, dengan tertawa, ummi pun mengatakan “Oh iya, Good Day”.

Sesampainya di rumah, sambil tertawa, ummi pun menceritakannya kepada kami (anak-anaknya) tentang kejadian itu. Kami ikut tertawa, dan tertawalah semua penghuni rumah.
“Makanya mi… jgn latah. Hehehe….”

Lucu ya?! Tp di balik kelucuan itu ternyata ada pelajaran jg lho… Pelajaran itu adalah…. Jangan Latah!

Nah, inilah yang terjadi sekarang pada sebagian besar kita (kaum muslimin). Begitu gampangnya pikiran kita diracuni oleh istilah-istilah yang tidak syar’i, dan ketika ditanyakan apa arti dari istilah tersebut dan darimana asalnya, ia gak tahu. Katanya cuma ikut-ikutan sj (Kalo’ gak baik, kok diikuti ya?)

Sampai-sampai, saat ini pun sebagian besar umat Islam kehilangan jati dirinya. Kalo’ diliat penampilan fisiknya, gak tau Islam atau bukan. Tp klo diliat kartu identitasnya, ternyata beragama Islam. Hmm….. tp jgn salahkan siapa-siapa. Karena mungkin sj ia memang belum tersentuh dakwah dari tangan-tangan kita. Tapi, dia jg salah, knp gak mau belajar Islam? Padahal begitu banyak majelis-majelis ilmu yang bertebaran di bumi ini.

Tp ‘ala kulli hal, buat yg sudah merasa mendapat hidayah, jangan latah deh!
Ok?!


Jumat, Mei 01, 2009

Hanif dan Strategi-strateginya

Tak terasa, kini Hanif tlah berusia 4 tahun 4 bulan. Sudah pintar bicara, pintar mengganggu, pintar marah, sensitif, dst....
Tp, yang lucunya, klo dia marah, ternyata ber"strategi" jg....
Bukan sekedar marah, tapi ada misi dibalik kemarahannya..
Cara marahnya pun tak luput dari strategi2.

Kemarin, ketika aba ke kantor, ia marah+menangis sambil berlari [klo diliat, sepertinya ia lari mengejar aba]....
Trus, sdh itu, tidur di jalanan, dpn rmhnya org, dan kebetulan, rumah itu tempat jual2an snack2 [makanan kesukaan anak kecil].....

Singkat cerita, ketika sdh berhenti menangis, Hanif ditanya sm kk spupuku
"Hanif, knp nangis? trus, kenapa lari sampai di dpn rmhnya org?"

Kami menyangka, ia nangis krn tak diikutkan o/ aba, tapi ternyata.....

"Krn mauka' beli itu..... (snack + permen dan sejenisnya)"

Ketika ditanya "Knp tidur di jalanan? Nanti ditabrakQ..."
Ia menjawab, "Biarmi, kan di bagian kanan-ja' tidur, baru mobilnya aba jalannya di bagian kiri, trus, di pinggir2ja' jg, jadi tidak natabrakja' itu....."

Jawabannya membuat kami tersenyum2, kok bisa ya anak sekecil Hanif berpikiran seperti itu....

Hehehe.... Hanif.... Hanif.....

Smg ke depannya engkau semakin bertambah cerdas dalam berfikir, dan ide2 serta strategi2mu bermanfaat buat dakwah, amiiiin......

Senin, Februari 16, 2009

Lagu-nya Hanif

"Bangun tidurku baca do'a
Tidak lupa tunaikan sholat
Habis mandi ku bantu ummi
Hati-hati jangan tidur lagi

Satu-satu, aku cinta Allah
Dua-dua, cinta Rasulullah
Tiga-tiga, sayang ummi aba
Satu dua tiga.... jalan masuk syurga"

Lagu "bangun tidur" dan "satu-satu" mungkin sudah familiar di telinga qt.
Tapi kyknya lebih islami yang di atas deh...

Semoga lagu-nya Hanif (yg di atas) menjadi inspirasi buat kita untuk mengenalkan anak-anak dengan lagu2 islami (dibanding lagu2 bermusik zaman skrg), walaupun yang lebih utama adalah mengenalkan alqur'an pada mereka sejak kecil.
Jadi, lagu ini hanya sekedar suplemen sj di samping memotivasi anak untuk senantiasa menghafal alqur'an.

Minggu, Februari 01, 2009

Hanif Rindu Berat

Tau gak, Hanif rindu sm siapa??

Yaa..... Hanif rindu sm kknya yg lagi merantau di Jakarta..

Mungkin karena rindu berat, setiap ingin menghentikan aktivitasnya, mk yang terucap dari mulut mungilnya adalah "datangpi lg kk oa deh".
Misalnya: pada saat mewarnai bukunya. Ketika bosan, maka ia akan menghentikannya dan mengucapkan kata yg di atas.
Kejadian lain, ketika kakinya sakit krn terjatuh, dgn bahasa kerennya org2 di makassar, ia bilang "klo datangmi kk oa, tidak sakitmi lg ini kaki-ku"
Waktu demam pun, ummi sempat bertanya padanya "Demamki' Hanif di'?!" Hanif menjawab "Klo datangmi kk oa, tdk sakitma'"

Sy (kknya hanif), ketika mendengar sendiri kata-kata itu di sebagian kejadian) berpikir "apa hubungannya?"

Yah.... namanya sj rindu berat.

Kenapa bisa rindu ya?
Menurutku, mungkin krn rindu dengan janji2nya kknya -klo ia berlibur, Hanif akan dibawakan mainan-.
Klo mau mainan, sebenarnya bisa saja dibeli di sini (Makassar). Tapi, mungkin Hanif maunya ya..... dr kknya..

Begitulah..

Buat yg dirindukan (klo baca), jgn kecewakan adik tercintamu (bawakan memangQ mainan kasian)

:)

Sekarang Musim Apa??

Baru posting lagi, kok nanya musim??

Biarlah....

Kembali ke judul :)

Klo hanif ditanya, mungkin ia akan menjawab "Skrg musim sakit".
Di Makassar, teman-teman Hanif banyak yg sakit. Bahkan kknya Hanif yang SD pun skrg lg terbaring lemah (sakit) (doakan ya..)

Baru-baru ini, Hanif jg sempat sakit, tp Alhamdulillah sdh sembuh. Sakitnya biasa sj sih (demam), tp waktu itu cukup membuat repot jg, krn agak rewel. Cm diliat saja, atau senyum-senyum sedikit padanya, mk ia akan tersinggung hingga menangis. Aneh, tp yah wajarlah (kan lg sakit)... So, waktu itu, oleh ummi, semua penghuni rumah dilarang dekat-dekat, bercanda, apalagi sampai mengganggunya....
Walaupun Hanif sakit, ia masih sempat-sempatnya tuk melirik dan menanggapi buku-buku "Mewarnai"nya.. Mungkin krn gak betah tidur dlm kesakitan, shg mencari aktivitas lain dan melupakan yg namanya "Sakit".

Jika anak-anak skrg banyak yg sakit, memang wajar. Gimana tidak sakit klo hobinya berbasah-basah ria pada saat hujan. Apalagi Hanif. Tp Hanif gak separah anak-anak yg lain kok, yg berlama-lama hujan-hujanan di jalan. Justru krn hujan-hujanannya cm sebentar itulah yg sebenarnya membuat kita sakit. Kan klo hujan-hujanan sebentar, berarti yg basah cm sebagian tubuh kita sj, mk itulah yg membuat penyakit.

Bagaimana menghindari agar gak sakit klo hbs hujan2an??
Kata ibu dokter (tantenya Hanif), klo sdh kena air hujan, segera mandi... segera membasahi seluruh tubuh dgn air dan jangan berlama-lama dlm kebasahkuyupan.

Sekian dulu deh postingan kali ini.... ^_^

Minggu, Januari 11, 2009

Dan Anak-Anak Palestina pun Terkapar



Anak-anak kecil dan bayi adalah hal yang membuat dunia menjadi begitu bersih dan udara menjadi sejuk untuk dihirup. Mereka memberi arti pada sosok ibu di rumah dan membuat langkah ayah menjadi tegap menuju tempat kerja. Tangisan, tawa, teriakan, dan celotehan mereka adalah anugerah yang tak ada bandingannya.

Dalam waktu sebelas hari, Israel dengan telengas sudah mengubah fitrah anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Anak-anak dan bayi kehilangan makna, dan dilanda ketakutan amat sangat—itu karena, satu persatu, dalam jangka waktu yang demikian cepat, mereka kehilangan ayah dan ibunya. Lebih memilukan lagi, mereka pun kehilangan nafasnya yang terakhir.

Dalam sejarah peperangan, Islam tak pernah menorehkan catatan jika ada orang tua, perempuan dan anak-anak tersakiti setiap kali tentara Islam maju ke pertempuran. Israel tak mengenal itu. Anak-anak Palestina tetap menjadi sasaran rudal dan peluru mereka…



Ia yang pergi adalah tabungan kelak di akhirat. Tapi Yahudi Israel adalah penjahat kakap di dunia yang tak punya hati dan rasa.

Sebelum kafan menutupimu, wajahmu adalah semangat bagi kami.

Luka di pelipisnya dan hidungnya yang robek akan hilang sakitnya. Tapi ingatan terhadap biadabnya Yahudi akan terus ada sepanjang masa.

Dalam usianya yang masih sangat belia, ia telah menyaksikan begitu banyak darah, luka, kematian dan kehilangan.



Bocah ini kehilangan sebelah muka dan satu telinganya.

Ia sendirian di antara gedung yang akan roboh, sementara dentuman bom menakutkannya. Tak ada ayah atau ibu…

Dengan apa kami ceritakan semua yang kini terjadi pada bumi Palestina? Satu yang pasti, ini semua karena Yahudi durjana.

Para bocah Gaza yang selamat mengiringi prosesi kematian seorang adik kecil temannya.



Di tengah dentuman bom, di antara mesiu dan roket, kami tetap tersenyum untuk tetap terus mengibarkan Palestina dan membela Islam. Kami tak akan pernah menyerah!

(wahdah-jakarta.com)

Sabtu, Januari 10, 2009

Mengambil Hikmah dari Tingkah Hanif

Tidak ada sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tanpa ada hikmahnya. Hikmah itu bisa berupa teguran, peringatan maupun motivasi buat diri qt. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, kejadian-kejadian yang kita lihat maupun alami sendiri, itu semua adalah pelajaran yang sengaja Allah takdirkan untuk kita. Terkadang, peristiwa itu mungkin terlihat begitu sepele, namun, ketika qt memikirkan lebih mendalam, subhanallah, ada banyak hikmah yang tersembunyi, ada banyak pelajaran yang tersimpan dari sesuatu yang kita lihat.

Seperti yang terjadi pada suatu malam, saya (kakaknya Hanif) mengamati tingkah seorang anak kecil berusia 3 tahun sedang minum air putih karena kehausan. Setelah minum, ia bermaksud tuk melanjutkan kembali aktivitasnya. Namun, baru saja ia meletakkan gelasnya dan berjalan beberapa langkah, ia mengatakan sesuatu kemudian mengambil kembali gelas yang tadi disimpannya. Ia masih ingin minum.

“Barangkali masih haus” begitu pikirku.

Ya, kupikir ia masih haus, karena sebagian besar di antara kita, jika telah minum kemudian minum lagi, itu kita lakukan salah satunya karena masih haus. Namun, tidak demikian yang terjadi pada anak kecil ini. Ternyata… saya salah sangka. Dia mengulangi aktivitas minumnya karena ketika minum tadi ia lupa membaca basmalah sebelumnya (ini kuketahui dari perkataannya ketika mengambil kembali gelasnya).

Karena lupa membaca basmalah.
Mmm, suatu alasan yang cukup unik dan membuatku kagum melihat tingkahnya. Bagaimana tidak, baru kali ini saya melihat seorang anak yang mengulangi minumnya karena lupa baca doa.

Lalu... ia pun minum.
Dan kali ini ia tak lupa membaca basmalah dengan suara yang agak dibesarkan dan terdengar olehku. Kebiasaannya memang mengucapkan basmalah dengan suara yang agak besar, bahkan, ketika ia melihat seseorang yang langsung makan atau minum –walaupun basmalahnya dibaca dalam hati-, maka ia menganggap orang tersebut tidak ber“basmalah”.

Di kali ke-2 ini, ia masih melakukan 1 pelanggaran adab dalam minum, yaitu duduk. Ya, ia lupa duduk ketika minum. Saya menegurnya. Ia pun kembali mengulangi minumnya walaupun ia sudah tidak haus lagi. Namun ia rela mengulangi minumnya sampai cara dan adab yang ia lakukan sudah benar; baca basmalah, duduk dan minum dengan tangan kanan.

Subhanallah… saya takjub sendiri dengan ulahnya. Sekilas, memang tampak sederhana. Tapi, setelah kupikir-pikir, ternyata, dari peristiwa itu, masya Allah, terdapat pelajaran yang bisa diambil dan menjadi motivasi tersendiri buatku.
Diantaranya :

1) tidak ada kata “terlanjur” dalam melakukan suatu kesalahan.

2) Jika qt melakukan kesalahan, segeralah memperbaikinya. Jangan tunggu sampai kesalahan tersebut menjadi kebiasaan qt. Setidaknya, ketika qt melakukan suatu kesalahan/dosa, qt menebusnya dengan memperbanyak ibadah-ibadah. Manusia memang sumber kesalahan, namun sebaik-baik manusia yang berbuat kesalahan adalah yang segera bertaubat.

3) Jangan menyepelekan hal-hal yang kecil karena hal-hal yang besar itu awalnya dari hal yang kecil.

4) Berusahalah semampu qt untuk meneggakkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.


Begitulah, dibalik peristiwa yang kecil dan sepele terkadang tersimpan segudang ilmu, jika qt mau berpikir. Allah memang punya cara tersendiri dalam menegur dan mengajar qt. Bisa jadi, Allah menegur kita secara langsung dengan mengalaminya sendiri, bisa pula lewat orang lain bahkan anak kecil sekalipun. Intinya, tidak ada segala sesuatu yang Allah takdirkan dan ciptakan tanpa manfaat, semuanya memiliki hikmah dan pelajaran yang banyak buat kita . Wallahu A’lam.